Search
Arsip Artikel
- March 2018
- January 2018
- December 2017
- July 2017
- June 2017
- May 2017
- April 2017
- March 2017
- December 2016
- October 2016
- July 2016
- June 2016
- May 2016
- February 2016
- December 2015
- November 2015
- August 2015
- February 2015
- September 2014
- August 2014
- May 2014
- April 2014
- March 2014
- February 2014
- January 2014
- December 2013
- October 2013
- July 2013
- June 2013
- May 2013
- March 2013
- January 2013
- March 2012
- February 2012
- January 2012
- December 2011
- November 2011
- September 2011
- August 2011
- July 2011
- June 2011
- May 2011
- April 2011
- February 2011
- July 2010
- March 2009
- January 2008
Komentar Terakhir
- BOBBY on e-Wallet dan Payment Point System
- ABDUL WAHID on 7 Kesalahan di awal Karir di MLM
- Sapriadi on Tentang Kami
- rehan on Roblox Hack Free Robux
- Ari S on SIM-RS (Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit)
- Andrie Adhynata on e-Wallet dan Payment Point System
- Siti on e-Wallet dan Payment Point System
- Erwin hermana on Software MLM
Artikel
- Community Modeling: From Pool, Hub, to Web
- 4 Alasan Bisnis Kamu Butuh Mobile Apps
- Program Mobile Apps Android IoS
- 4 Perbedaan Aplikasi Mobile Dengan Aplikasi Web Desktop
- Mengapa Bisnis Anda Membutuhkan Mobile App ?
- Indonesia Sejuta Masalah, Sejuta Peluang, Sejuta Solusi
- POTENSI BESAR INDONESIA: NEGARA BERKEMBANG DENGAN TINGKAT PENGGUNAAN SMARTPHONE TERBESAR KETIGA ASIA PASIFIK
- Strategi Meraih Simpati Massa
- OJK Tutup 11 Investasi Bodong, Salah Satunya First Travel
- Konsultan dan Solusi Bisnis berbasis Komunitas
Deden Lazuardi
Sejatinya MLM merupakan sebuah konsep bisnis yang bagus dan menguntungkan. Tetapi umumnya bisnis MLM yang ada di muka bumi ini, dan juga termasuk di Indonesia (yang latah), sudah bukan merupakan bisnis murni. Dia lebih cenderung kepada sebuah permainan saja; permainan “menyeimbangkan kaki”. Sejatinya bisnis, keuntungan yang didapat dan dibagikan adalah atas dasar omet. Tetapi bisnis MLM yang sekarang berkembang (sudah ada ijin SIUPL dan sudah jadi anggota APLI), membagikan keuntungan kepada para mitranya bukan semata atas dasar omzet, tetapi atas dasar keseimbangan kaki atau keseimbangan omzet yang harus tersebar minimal pada dua jalur atau dua kaki. Jika seorang mitra baru memiliki satu jalur, dengan omzet berapapun, maka dia tidak akan mendapatkan bonus sama sekali, atau dapat bonus yang tidak signifikan dengan jasa dan pengorbanannya. Di sisi lain, perusahaan akan sangat diuntungkan jika banyak mitranya yang tidak memiliki komposisi jalur yang relatif seimbang. Hal ini lah yang tidak disadari oleh kebanyakan para pelaku bisnis MLM; mereka dieksploitasi dan mengeksploitasi.
emon
bagaimana tntang mlm milik yusuf mansyur yg bernama vsi
enru
prinsip utama bisnis apapun adalah penjualan produk, bisa konvensional, bisa MLM. tujuan utama perusahaan jelas adalah tetap profit. makin banyak member ya makin banyak profit. soal keseimbangan jalur, menurut saya itu bisa dianggap strategi pengembangan bisnis itu sendiri. bisnis MLM adalah bisnis duplikasi. dalam bisnis konvensional pun saya ambil contoh sales leasing. mereka diharuskan mencapai target untuk memperoleh bonus. seberapa keraspun mereka bekerja, jika tidak tercapai target, bonus tidak akan keluar. padahal mereka telah menghasilkan omzet. referensi. saya bukan pendukung buta MLM, tapi jika memang peluangnya ada, kenapa tidak. (hanya bertukar pendapat, trims for admin)